Penyelenggaraan acara Forum Dekan Asosiasi Ilmu Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) tahun 2020 kali ini mengusung tema “Peningkatan Kualitas Pendidikan Kedokteran melalui Penyelenggaraan Student Assessment yang Komprehensif”. Acara yang terselenggara secara daring pada 19-20 Desember 2020 tersebut diselenggarakan oleh AIPKI bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (UBAYA) sebagai host. Acara dibuka oleh Ketua Umum PP AIPKI, Prof. dr. Budu, Sp.M(K)., M.Med.Ed., Ph.D dan dihadiri oleh Menteri koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof. Muhadjir Effendy sebagai Keynote Speaker. Prof. Muhadjir memaparkan tentang peran Pendidikan Kedokteran dalam Mendukung Pembangunan Manusia Indonesia yang Unggul.
Pada kesempatan tersebut, Ketua IAM-HPE/KIPPKI, dr. Mora Claramita, MHPE.,Ph.D juga menjadi salah satu narasumber dalam sesi pleno yang mempresentasikan materi “Programmatic Assessment sebagai Suatu Pendekatan Komprehensif dalam Pendidikan Kedokteran”. Topik tersebut merupakan pemaparan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh narasumber bekerja sama dengan institusi pendidikan kedokteran di Indonesia, organisasi profesi (AIPKI, PERPIPKI, IAM-HPE) dan Panitia Uji Kompetensi Dokter Indonesia (PNUK) sebagai upaya kerja sama dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dokter di Indonesia dalam 2 dekade terakhir.
Profil lulusan dokter di masa depan (21st century doctors) dipaparkan oleh Ketua KIPPKI sebagai gambaran perlunya melakukan perbaikan/perubahan terhadap evaluasi belajar mahasiswa yang sistematis/terprogram kedepan, dimana saat ini dosen dan mahasiswa di Indonesia belum siap untuk sistem pembelajaran sistematis/terprogram (formative learning) dan memerlukan pendampingan dan dukungan dari program pengembangan fakultas yang tepat terhadap proses pembelajaran berkelanjutan dan asesmen.
Pada akhir presentasinya, dr. Mora Claramita memaparkan perlunya menyusun rencana program 3 tahun yang terdiri atas 1). Fase advokasi dan pengembangan, yaitu faculty development untuk formative assessment, regulasi pendukung dan cetak biru dari portfolio, 2). Fase uji coba portfolio, dan 3). Fase Implementasi, yaitu penggunaan e-portofolio sebagai bagian dari pertimbangan bagi komite asesmen nasional.